Senin, 03 September 2012

Tanggamus, Lampung: Perjalanan di Bukit Sekitar Tambang

Aku dan kedua temanku menumpang di mobil yang khusus membawa pekerja tambang. Kami turun di Talang Topa, Lampung Barat. Ya, bukan wilayah Tanggamus lagi sebenarnya. Lokasi ini berada sekitar 2 kilometer dari pertambangan.

Perjalanan menuju lokasi ini sangat terjal dan sepi. Agak menakutkan memang. Bayangkan, akses masyarakat di sini menuju lokasi ramai sangat jauh. Pemukiman di sini beberapa di antaranya sudah bagus. Menandakan pemiliknya orang berada. Banyak juga rumah-rumah dari kayu atau bambu bergaya Lampung dan Jawa. Ada kantor polisi dan tempat peribadatan juga. Area sekitar tambang dibagi dalam blok-blok. Entah, ada berapa blok aku tidak tahu. Saat itu, kami turun di blok 4.




 Ya, kami turun sekitar 2 kilometer dari pertambangan. Kami bermaksud berbincang dengan warga di sana, tetapi semua rumah seakan tertutup untuk kami. Karenanya, kami memutuskan berjalan mencari pemukiman lain. Kami berjalan menuruni bukit sekitar 3,5 kilometer hingga menemukan pemukiman lain, yakni blok 10.
Sepanjang perjalanan, banyak hal membuatku kagum. Udaranya sejuk tentu saja. Banyak area perkebunan. Yang banyak adalah kopi dan kakao. Berbeda dengan pekon yang saya tinggali. Pekon yang saya tinggali dihuni oleh orang Lampung asli dan tidak ada pendatang. Ternyata, pemukiman di sini dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku. Ada warga yang mengaku orang Japung, yakni campuran Jawa dan Lampung. Terdengar juga sayup-sayup bahasa Jawa, Sunda, dan Lampung di sini. Di sini, desa tidak disebut pekon, tetapi kalau tidak salah perwatin. Ah, maaf, aku juga lupa.

Tidak ada komentar: