Sabtu, 01 September 2012

Dia: Aku Sungguh Malu

Hanya kau saja, kan, di sini? Aku tak perlu malu-malu padamu.


Dia. Kami tidak pernah bertegur sapa. Entahlah. Seharusnya, dia temanku. Temanku yang dulu. Dia kembali. Seharusnya, dia menemuiku dahulu. Bercerita pertama kali denganku. Bercanda pertama kali denganku.

Apa kau pernah merasa kehilangan teman? Seperti itulah rasaku dahulu. Aku ingin dengar ceritanya dari negri seberang agar aku juga bisa ke sana. Tapi, mana? Dia tak kunjung datang. Dia banyak sekali teman meski bukan aku.

Aku jadi malu tiap berpapasan dengannya. Aku hanya menunduk atau membuang muka. Biarlah, aku menyimpan rasa untuk sendiri saja. Aku hanya mencoba menepis dan berulang kali berkata, "Ah, aku hanya sedang puber. Ini hanya sebentar. Nanti juga lupa."

Ini memalukan.


Tidak ada komentar: